Okulasi
Okulasi termasuk cara perbanyakan tanaman yang sangat populer dikalangan masyarakat. Pasti sudah banyak yang tahu kan cara okulasi ini. Dalam okulasi hal yang terpenting adalah kita tidak bisa dilakukano oleh sembarangan orang lo... Harus tahu langkah-langkahnya secara tepat, baik dan benar.
step okulasi (pada tanaman lengkeng) |
- Pertama batang bawah disayat, batang tersebut sebaiknya meniliki ukuran lebar 1 cm panjang 2 cm kemudian ditarik kebawah hingga menyerupai lidah lalu bagian lidah dipotong separuhnya.
- Mata tunas (entres) pada cabang disayat bersama sebagian kayunya dari arah bawah keatas sepanjang 2 cm, kemudian bagian kayu dikelupas.
- Mata tunas (entres) ditempelkan / disisipkan pada celah sayatan batang bawah hingga benar-benar menyatu.
- Pada bidang tempelan (okulasi) dibalut dengan plastik bersih mulai dari tempelan bawah sampai keatas dan berakhir dibawah lagi.
- Pada umur 4-6 minggu setelah penempelan pembalut plastik dapat dibuka untuk mengetahui keberhasil atau tidaknya.
- Apabila mata tempel menyatu dan berwarna hijau segar berarti okulasi berhasil, namun bila berwarna coklat sampai hitam dan kering berarti penempelan gagal.
1. Memilih mata
Ketepatan memilih mata tunas yang akan ditempel merupakan salah satu kunci keberhasilan okulasi. Mata tunas yang dipilih harus yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya? Pada tanaman jambu dan mangga, pilih mata tunas yang sudah keluar tunas kecil.
Sementara untuk tanaman lain, saya menyarankan mata yang sama sekali belum bertunas. Untuk mangga dan duren sering diakali dengan cara perompesan/pelerengan. Pangkas habis daun pada pucuk pohon mangga. Perompesan daun akan memacu tumbuhnya tunas baru. Nah, tunas baru itulah yang bisa dipakai sebagai mata tunas.
2. Cara menyayat
Perhatikan juga cara membuat sayatan batang induk dan juga batang atas. Ingat kayu dari pohon induk tak boleh tersayat. Bahkan kambium, semacam lendir licin yang menempel pada kayu induk tak boleh hilang. Soalnya kambium berfungsi untuk lalu-lintas makanan dari daun ke tubuh tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata tempel tidak ada, jadi dapat ddipastikan tidak berhasil. Tunas baru pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang tertinggal di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan, potong cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari cabang atas. Baru kemudian sayat pohon induk. Tujuannya agar kambium tidak kering. Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan higienis.
Perhatikan juga cara membuat sayatan batang induk dan juga batang atas. Ingat kayu dari pohon induk tak boleh tersayat. Bahkan kambium, semacam lendir licin yang menempel pada kayu induk tak boleh hilang. Soalnya kambium berfungsi untuk lalu-lintas makanan dari daun ke tubuh tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata tempel tidak ada, jadi dapat ddipastikan tidak berhasil. Tunas baru pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang tertinggal di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan, potong cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari cabang atas. Baru kemudian sayat pohon induk. Tujuannya agar kambium tidak kering. Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan higienis.
3. Cara mengikat
Mengikat mata tempel juga tidak boleh sembarangan lo. Ikatan harus rapat sampai angin tak bisa masuk ke dalam tempelan. Harus pas, tidak boleh terlalu kencang tidak boleh juga terlalu longgar. Kulit mata tunas menempel dengan sempurna itu sudah cukup. Karena kalau terlalu kencang, maka tanaman bisa tercekik.
Mata tunas boleh ikut ditutup, boleh juga tidak ditutup. Mata tunas yang ditutup punya kelebihan. Gangguan dari luar, terutama air tidak bisa masuk. Tapi ikatan pada mata tunas tak boleh kencang. Supaya tunas bisa tumbuh. Kalau mata tunas tidak ditutup harus dipastikan air tidak menyentuh tempelan. Soalnya, entres bisa busuk kalau kena air.
Baca juga:
- Sistem Irigasi Kebun Sederhana mudah dan Praktis
- Membuat pot unik dari botol bekas
- Cara Membuat Pupuk Cair untuk Sayuran mudah dan praktis
- 5 Hitungan Penting Menanam Bibit
- cara membuat tempat pakan ayam otomatis
- Ini Dia Rahasia Memasak Telur Ceplok Super Enak
- Cara Efektif Mencegah Agar Orang Tidak Membuang Sampah Sembarangan
- Jika memiliki Kebiasaan Ini, Tandanya Kamu Orang Genius
- Setelah Ganti Tabung, Kompor Gas Tidak Mau Hidup / Nyala
- Sistem pengairan tetes untuk berkebun
- Sprinkler dari botol plastik
4. Kecepatan kerja
Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus diusahakan cepat. Sayatan di pohon induk juga tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga dengan sayatan mata tempel. Karena jika terlalu lama maka kambium pada kayu bisa kering. Agar kerja bisa cepat dan tak terganggu, sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi perlu cari-cari alat
yang dibutuhkan lagi. Siapkan juga mata tempel, baru kemudiaan sayat batang induk.Ada lagi cara untuk menyiasati kelambatan kerja. Bekerjalah di tempat yang teduh. Sebaiknya lakukan pada pagi atau sore hari. Terik matahari tentu akan mempercepat, kambium menjadi kering. Sebaiknya letakkan hasil okulasi di tempat teduh. Selain menghindari terik matahari, juga agar tak ada air yang masuk ke sambungan.
Selamat mencoba....
Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus diusahakan cepat. Sayatan di pohon induk juga tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga dengan sayatan mata tempel. Karena jika terlalu lama maka kambium pada kayu bisa kering. Agar kerja bisa cepat dan tak terganggu, sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi perlu cari-cari alat
yang dibutuhkan lagi. Siapkan juga mata tempel, baru kemudiaan sayat batang induk.