Para pemula yang mulai menanam dengan sistem hidroponik selalu bertanya-tanya, mengapa harus menggunakan pupuk khusus untuk sistem hidroponik ini. kenapa tidak menggunakan saja npk biasa, toh kandungan yang diperlukan oleh tanaman pun sama saja.
Baca juga:
Baca juga:
- Alat Pemetik buah sederhana dari botol bekas
- Teknik Berkebun Secara Vertikal
- Cara Menanam Hidroponik Kangkung Secara Sederhana
- Cara Membuat Greenhouse Mini, Unik dan menarik
- Membuat Pot Unik dari Handuk Bekas dan Semen
- Pupuk organik Alamidari Kulit Pisang, Ampas Kopi, dan Kulit Nanas
- 12 Tips Menumbuhkan Tomat dengan Sempurna
- Membuat Tabungan Pupuk Kompos Untuk Masa Depan
- Cara terbaik memangkas tanaman Tomat
- Menanam Kangkung Hidroponik dengan Botol Bekas
Berikut ini alasan mengapa PUPUK NPK tidak bisa digunakan untuk berhidroponik.
NPK biasa dibuat untuk lambat urai atau slow release yang berarti daya kelarutanya lambat. oleh karena itu NPK cocok untuk budidaya di lahan tanah. Karena nutrisi didalam pupuk NPK tersedia dalam jangka panjang walaupun dalam kadar yang relatif rendah. misalnya saja fosfat yang membawa fosfor didalam pupuk NPK daya kelarutanya hanya sekitar 1,75%. sementara pada budidaya hidroponik membutuhkan pupuk dengan daya larut yang cepat dan tinggi sangat diutamakan. Dalam hal ini fosfor dibawakan oleh pupuk komon MKP, monokalium phosphat, KH2PO4, yang daya larutnya bisa dibilang tinggi. selain itu mereka juga bisa bertindak sebagai penyangga karena ditengah rumus kimia terdapat huruf H . kesimpulan nya, pupuk NPK tidak dapat digunakan untuk berhidroponik, apabila dipaksakan penggunaanya, maka hasilnya akan sangat mengecewakan.