5 Cara Agar Tukang Cukur Mengerti Keinginan Anda - Apakah Anda termasuk orang yang sering mengalami penyesalan setelah keluar dari tempat cukur??? Hahahaha saya sendiri iya gitu !!
Kemudian saya sering ngomel sendiri menyalahkan sang tukang cukur jika hasilnya tidak memuaskan !! Namun Pernahkan Anda sadari bahwa penyesalan tersebut 100% bukan kesalahan dari tukang cukur?
Lalu salah siapa?
Tahukah Anda semua, bahwa kebanyakan pria menyesal setelah keluar dari tempat cukur itu karena kesalahan mereka sendiri, karena kita tidak secara detail mengutarakan gaya rambut yang kita inginkan.
Kebanyakan dari pria hanya pasrah, kemudian ngedumel dibelakang dan sumpah serapah kepada si tukang cukur, hahahahahaa ini saya banget pemirsa !! Karena setelah tahu hasilnya sama sekali tidak sesuai harapan kita ya kita marah lah kan.
Pertama Ketahuilah bahwa tukang cukur/barber adalah manusia biasa. Bukan paranormal yang bisa mengerti isi hati Anda tanpa ucapan harus anda ucapkan.
Kalian kira hanya dengan kita mengeluarkan kalimat pamungkas seperti “tipisin samping,
Ya mas” atau “pendekin atas ya mbak” lalu hasilnya akan menyerupai gaya rambut David Beckham terkini? Hahahahaa ya helas enggak lah ya kan..paling ujung-ujungnya rapi doank.
Jika Anda ingin memberikan hasil yang berbeda, maka mulai sekarang ubahlah cara Anda sewktu berkomunikasi dengan sang tukang cukur.
Berikut 5 cara agar tukang cukur mengerti keinginan Anda.
1. Deskripsikan dengan diteil
Pertama Komunikasikan dengan baik gaya rambut yang Anda inginkan secara diteil. Jangan lagi menggunakan Kalimat “kayak biasanya aja ya bang!” maka inj sama sekali tidak akan membantu.
Walaupun si sang tukang cukur sudah akrab dan kenal dengan Anda, namun kebanyakan mereka lupa dengab gaya rambut terakhir Anda. Hal ini dikarenakan Pelanggan tidaklah sedikit, apalagi sang tukang cukur termasuk kategori favorit dan memiliki banyak pelanggan langganan.
Jangan gunakan Pertanyaan basi ini “cocoknya kira2 gimana ya mas/mbak?” maka itu juga akan kurang membantu. Walaupun pasti nanti akan dijawab oleh si sang tukang cukur, namun pasti belum tentu sesuai dengan yanga anda inginan.
Alhasil, si sang tukang cukur malah akan memberikan tindakan yang aman, yaitu yang penting pelanggan jadi bersih dan rapih, Kan gawat kan kawan, tadinya pengen modis, eh malas jadi cepak.
Dengan menyampaikan pesan kita secara detil, maka setidaknya sang tukang cukur akan memiliki sedikit gambaran tentang apa yang Anda inginkan, kemudian nantinya akan lebih diperjelas lagi setelah proses pemangkasan rambut Anda berlangsung.
Perbanyak kata tentang apa yang Anda inginkan, bukan kata yang tidak Anda inginkan. Karena Bahwasannya manusia akan merespon kata-kata yang terucap. Kata-kata “jangan potong bagian itu..” “jangan tipisin bagian itu ..” hemm malah akhirnya bagian itulah yang dieksekusi. Hmmm, pernah kejadian kan?
Hindari penggunaan kata “jangan..” tapi gantilah dengan kalimat “Nanti tolong ditipisin bagian itu ya mas/ mbak ..” “Nanti tolong potong bagian itu ..” dannn seterusnya.
2. Bawa contoh gambar
Ini merupakab langkah lainnya jika Anda kesulitan mengutarakan apa yang anda maksud kepada si tukang cukur/barber. Berikan sebanyak 3-5 photo/gambar yang Anda inginkan namun tetap dengan model yang sama ya. Lebih bagus lagi jika gambarnya dari berbagai sisi yaitu tampak depan, samping belakang dan juga tampak atas.
Contoh gambar-gambar model pangkassn bisa diambil dari internet, majalah, socmed dan media lainnya. Kemudian Anda bisa print, atau langsung menunjukkannya melalui gadget anda.
3. Mulailah perbincangan kecil
Barbershop atau tukang cukur adalah salah satu tempat untuk berinteraksi sosial. Maka, bukalah perbincangan kecil dengan si tukang cukur. Perbincangan ini dimaksudkan agar suasana menjadi cair dan pecah dan hal ini dapat membuat sang tukang cukur dan Anda menjadi lebih rileks nantinya. Tapi perlu dihindari juga perbincangan yang berlebihan seperti tertawa terbahak-bahak dan kemudian akan membuat anda banyak bergerak, karena hal ini dapat mengganggu konsentrasi si tukang cukur.
4. Fokus mengamati prosesnya
Hal ini juga sangat penting. Tak jarang banyak dari kita yang tidak fokus dalam mengamati prosesnya. Ketika sang tukang cukur beraksi, kita malah sibuk bersama gadget, baca majalah, atau bahkan malah tertidur.
Tak perlu sungkan untuk sedikit-sedikit mengarahkan kepada si tukang cukur jika potongan mulai tidak sesuai yang anda diinginkan. Jika dirasa ada yang kurang dan mengganjal di hati tentang prosesnya, maka stop saat itu juga.
Tak perlu takut dan gak enak untuk agak bawel, justru mereka yang takut kalo hasil potongannya nanti mengecewakan.
Persaingan di dunia barbershop cukup ketat. Setiap tukang cukur pastilah berusaha keras agar hasilnya memuaskan, sehingga pelanggan akan datang kembali.
Namun Anda juga perlu untuk realistis, bahwa apa yang Anda inginkan tidak akan 100% sama dengan contoh gambar ataupun katalog. Hal ini di Karenakan jenis rambut dan bentuk muka Anda dapat berpengaruh.
5. Berilah feedback
Mau Anda puas ataupun tidak, tetaplah berikan feedback atau masukan dan saran kepada si tukang cukur. Jika memang tidak puas dan merasa kurang, cukup ucapkan terima kasih dan tidak perlu datang lagi.
Tapi jika memang Anda merasa puas terhadap hasil potongannya, maka berikanlah sedikit pujian atau jika perlu berikan sedikit tips/uang tambahan. Dengan begitu, sang tukang cukur akan merasa pekerjaannya dihargai.
So, jika Anda masih belum menemukan tempat yang ideal buat upgrade gaya rambut anda, tetaplah bereksperimen dengan 5 tips untuk potong rambut di atas ya.
Kemudian Teruslah mencari, mencoba barbershop dan tukang cukur yang yang lain yng Anda rasa cocok dan nyaman. Karena jika sudah cocok dan sreg, pasti nanti hasilnya juga lebih memuaskan.
Sangat penting untuk mencari barbershop dan tukang cukur favorit. Jika tailor/tukang jahit dapat memberikan pakaian yang pas, begitu juga dengan tukang cukur. Percayakanlah gaya rambut Anda kepada orang yang Anda rasa cocok dan nyaman.
Semalat mencoba ....